BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 02 Juni 2011

from Firzi Malik

JADI YANG TERBAIK

For my beloved, Defitri
June 02 , 2011. 13:53.

Verse:
Kusadari ku belum jadi yang kau ingin
Ku belum mampu wujudkan apa yang kau mau

Bridge:
Namun ku kan selalu mencoba
Tuk menjadi yang kau ingin
Namun ku kan selalu mencoba
Tuk menjadi yang kau mau

Reff:
Ku akan buktikan sayang
Ku akan tunjukan padamu
Ku mampu jadi yang terbaik,
Tuk menjadi yang kau ingin

Beri aku kesempatan
Tuk buktikan semua padamu
Ku mampu jadi yang terbaik,
Tuk jadi yang kau ingin
Untukmu…

Selasa, 24 Mei 2011

Analisis Iklan























Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan ini adalah gaya bahasa Repetisi, yaitu gaya bahasa yang mengulang kata atau kalimat yang dianggap penting, dengan suatu penekanan. Menurut Paul Copley, "advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade". Dalam gambar tersebut terdapat seorang wanita yang memegang 5 voucher isi ulang yang bertemakan go green. Dengan pernyataan "ayo hijaukan bumi!" iklan ini mengajak para konsumen untuk aktif menghijaukan bumi setiap kali mereka membeli voucher "Indonesia Hijau". Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang calon pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, untuk memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Dengan membeli voucher ini selain pulsa mereka terisi ulang, mereka dapat pula ikut serta melestarikan bumi tercinta ini.


Selasa, 12 April 2011

Iklan

Selasa, 29 Maret 2011

Teori Bahasa Iklan

Hermintoyo, M and Astuti, Sri Puji (2010) GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KECANTIKAN MAJALAH FEMINA. UNSPECIFIED thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

Iklan merupakan salah satu alat komunikasi massa yang dibuat dan dikreasikan oleh pengiklan dalam rangka menawarkan barang atau jasa yang ditujukan kepada khalayak agar mereka tertarik menggunakannya. Iklan produk kecantikan majalah Femina (IPKMF) mempunyai objek sasaran wanita. Dengan menggunakan bahasa iklan yang persuasif diharapkan sasaran iklan tertarik dan mau membeli sehingga mengetahui manfaat produk yang diiklankan. Tuturan iklan produk kecantikan majalah Femina dikaji dengan menggunakan pendekatan stilistika. Stilistika digunakan untuk mengkaji gaya bahasa pada iklan, kemudian disertai alasan pemakaiannya. Dengan stilistika dalam penelitian ini diharapkan apa yang dimaksudkan pengiklan dalam tuturan iklan dapat diketahui secara jelas oleh pembaca. Masalah yang dipaparkan dalam tulisan ini adalah gaya bahasa dan alasan pemakaian gaya bahasa tersebut dalam kalimat iklan produk kecantikan majalah Femina. Pemakaian gaya bahasa ini bertujuan untuk menambah kesan menarik pada produk yang diiklankan Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Kemudian data dianalisis secara fungsional dengan metode kontekstual. Data dikaji dan dianalisis dengan menggunakan teori stilistika dan teknik parafrase. Penyajian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan kata-kata biasa. Penyajian penjelasan tuturan didukung dengan keterangan gambar yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap tuturan iklan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat iklan produk kecantikan majalah Femina mempunyai gaya bahasa yang beragam, antara lain: simile, metafora, sinekdoki, personifikasi, hiperbola, pleonasme, paradoks, klimaks, asindeton, polisindeton, anadiplosis, anafora, dan katafora. Penggunaan gaya bahasa ditujukan untuk menarik perhatian konsumen. Ragam bahasa tuturan iklan produk kecantikan majalah Femina merupakan perpaduan dua ragam bahasa kreatif yaitu ragam iklan dan literer yang menghasilkan bahasa iklan yang menarik dan indah untuk membangkitkan minat calon konsumen.
Teori Iklan
A. Definisi Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang calon pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, untuk memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Menurut Paul Copley, "advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade". Dijelaskan bahwa iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk.
Kemudian, definisi lain tentang iklan menurut American Marketing Association (AMA), iklan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa kepada khalayak (non-personal) oleh sponsor yang jelas, dan untuk itu dikenakan pembayaran.

Dari definisi tersebut terdapat empat unsur penting yang membedakan iklan dengan bentuk komunikasi lain. Keempatnya unsur tersebut adalah :
1. Gagasan, barang dan jasa
Iklan sangat terkait dengan barang atau jasa. Iklan bisa juga merupakan presentasi dari gagasan misalnya iklan layanan masyarakat yang mengangkat masalah lingkungan, kesehatan, korupsi dan masalah sosial lainnya.
2. Khalayak/ non personal
Mengingat iklan ditayangkan melalui media massa, tentu calon konsumen atau khalayak yang terterpa iklan adalah khalayak non personal atau heterogen (tidak saling mengenal dan berbeda dalam berbagai karakteristiknya).
3. Sponsor
Tertera sponsor secara nyata menjadikan iklan berbeda dengan propaganda karena apa yang termuat dalam pesan iklan dapat dipertanggungjawabkan oleh sponsor.
4. Pembayaran
Iklan yang dipasang di media, maka dikenai biaya pembayaran kepada lembaga sponsor yang memasang iklan, namun untuk hal terakhir ini ada pengecualian untuk iklan layanan masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
B. Tujuan Iklan
Ditinjau dari tujuannya, iklan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis iklan, yakni :
- iklan komersial (comercial advertising),
- iklan korporat atau iklan perusahaan (corporate advertising),
- iklan layanan masyarakat (public service advertising).
a. Iklan Komersial (Comercial Advertising).
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan/industri maupun personal.
Ada 2 macam iklan komersial, yaitu:

- Iklan Strategis. Iklan macam ini digunakan untuk membangun merek (brand). Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk maupun jasa yang diiklankan. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan macam ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna
- Iklan Taktis. Iklan taktis adalah iklan yang memiliki tujuan yang mendesak. Iklan macam ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.
b. Iklan Korporat atau Iklan Perusahaan (corporate advertising).
Iklan korporat bertujuan untuk membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Korporat akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Korporat merupakan bentuk lain dari iklan komersial yang bersifat strategis yaitu ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada masyarakat.
Iklan korporat sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
c. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Advertising).
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya
(dihimpun dari berbagai sumber).
C. Syarat-syarat Iklan
syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan

2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.

sumber:
http://www.blogtopsites.com/outpost/b30271cb453deab6740ab768fc14188d
http://id.shvoong.com/business-management/technology-operations-management/2043798-syarat-syarat-iklan/

Selasa, 25 Mei 2010

The Communicative Approach Learning

The goal is to enable students to communicate in the target language, the students need knowledge of the linguistic forms, meanings, and function. Communication is a process; knowledge of the forms of language is insufficient.The teacher facilitates communication in the classroom. CLT is that almost everything that is done is done with a communicative intent. Students use language in real communication. Students interact a great deal with one another. One of the basic assumptions of CLT is that by learning to communicate students will be more motivated to study a foreign language since they will feel they are learning to do something useful with the language. Language is for communication. Linguistic competence, the knowledge of forms and their meanings, is just one part of communicative competence. Language functions might be emphasized over forms. The students' native language is permitted in CLT, to give the instruction in assigning homework.A teacher evaluates not only students' accuracy, but also their fluency. The teacher may note the errors during fluency activities and return to them later with an accuracy-based activity.

The Total Physical Response Learning

Meaning in the target language can often be conveyed through actions. Understand of the target language should be developed before speaking. Students can learn rapidly by moving their body.The imperative is a powerful linguistic can direct students behavior. Students can learn through observing actions. Feeling of success and low anxiety facilitate learning. Students should not be made to memorize fixed routines. Correction should be carried out in an unobtrusive manner. Students need to understand more than exact sentences used in training. Language learning is more effective when it is fun. Spoken language should be emphasized over written language.Students will begin to speak when they are ready. Students are expected to a make errors and teacher should be tolerant of them.